EDUCATION
Wajib Belajar 13 Tahun Mulai Diterapkan 2026, Siswa PAUD Dapat
Gebrakan Baru Pendidikan 2026: Wajib Belajar Jadi 13 Tahun, PAUD Kini Terima Dana PIP
Sebuah langkah fundamental dan bersejarah dalam dunia pendidikan Indonesia akan segera dimulai. Pemerintah secara resmi mengumumkan rencana perluasan program Wajib Belajar (Wajar) dari yang sebelumnya 12 tahun menjadi wajib belajar 13 tahun. Perubahan signifikan ini akan mulai diimplementasikan secara bertahap pada tahun 2026, dengan memasukkan satu tahun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Di mana PAUD atau pra-SD akan dimasukkan sebagai bagian dari jenjang pendidikan yang wajib diikuti.
Gebrakan ini tidak berhenti di situ. Untuk memastikan kebijakan baru ini berjalan efektif dan tidak memberatkan keluarga kurang mampu, ada program baru dari pemerintah. Dikabarkan program bantuan finansial populer, Program Indonesia Pintar (PIP), akan diperluas jangkauannya. Mulai tahun 2026, siswa di jenjang PAUD juga akan berhak menjadi penerima dana bantuan PIP. Ini merupakan revolusi dan inovasi yang bertujuan untuk membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kokoh sejak usia dini.
Mengapa Satu Tahun Pra-SD Masuk dalam Program ‘Wajib Belajar’?
Selama ini, program wajib belajar di Indonesia hanya mencakup 12 tahun, dimulai dari Kelas 1 SD hingga Kelas 12 SMA/SMK. Jenjang PAUD, meskipun sangat penting, masih dianggap sebagai pilihan opsional bagi para orang tua yang mampu. Namun, berbagai penelitian di bidang neurosains dan perkembangan anak menunjukkan sebuah fakta yang tak terbantahkan. Faktanya, usia dini adalah periode emas (golden age) pembentukan otak.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah lama menyuarakan pentingnya PAUD berkualitas. “Fondasi dari kemampuan literasi, numerasi, dan karakter seorang anak sebagian besar dibentuk sebelum mereka masuk SD,” ujarnya dalam sebuah kesempatan. Kegagalan dalam memberikan stimulasi yang tepat di usia dini akan menciptakan kesenjangan belajar yang akan sulit untuk dikejar di jenjang-jenjang berikutnya.
Oleh karena itu, keputusan untuk menjadikan satu tahun pra-SD sebagai bagian dari wajib belajar 13 tahun adalah sebuah langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia, tanpa terkecuali, mendapatkan fondasi pendidikan awal yang setara sebelum mereka melangkah ke sekolah dasar.
Perluasan Dana PIP: Menjamin Akses, Bukan Sekadar Mewajibkan
Pemerintah sadar betul bahwa “mewajibkan” saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan solusi atas hambatan ekonomi. Bagi banyak keluarga prasejahtera, biaya untuk memasukkan anak ke PAUD—meskipun itu hanya untuk membeli seragam atau biaya transportasi—bisa menjadi sebuah kemewahan.
Di sinilah peran perluasan dana PIP menjadi sangat krusial. Dengan memasukkan siswa PAUD sebagai salah satu target penerima PIP, pemerintah memberikan jaring pengaman finansial bagi keluarga kurang mampu.
- Apa Itu PIP? Program Indonesia Pintar adalah program bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.
- Dampaknya: Kebijakan ini diharapkan bisa menghancurkan hambatan finansial yang selama ini membuat banyak anak tidak bisa mengakses PAUD. Ini adalah perwujudan dari prinsip bahwa pendidikan berkualitas adalah hak setiap warga negara, bukan privilese segelintir orang.
Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik kini terbuka semakin lebar. Selain melalui program wajib pemerintah, banyak juga jalur-jalur beasiswa lain yang bisa dikejar, seperti berbagai beasiswa S1 hingga S3 yang dibuka setiap tahunnya.
Tantangan Implementasi yang Tidak Mudah
Meskipun niatnya sangat mulia, penerapan program wajib belajar 13 tahun ini akan menghadapi tantangan yang tidak mudah di lapangan.
- Ketersediaan dan Kualitas Guru PAUD: Tantangan terbesar adalah memastikan ketersediaan guru PAUD yang berkualitas dan bersertifikat di seluruh pelosok negeri, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
- Standarisasi Kurikulum: Pemerintah harus memastikan bahwa satu tahun pra-SD yang diwajibkan ini memiliki kurikulum standar nasional yang fokus pada pembelajaran berbasis bermain (play-based learning), bukan “calistung” (baca, tulis, hitung) yang kaku.
- Infrastruktur Fisik: Masih banyak desa yang bahkan belum memiliki gedung PAUD yang layak.
Untuk mendapatkan informasi resmi mengenai kurikulum, program PIP, dan kebijakan pendidikan lainnya, publik bisa mengakses situs web resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Wacana Wajib Belajar 13 Tahun: Investasi Paling Berharga untuk Masa Depan Bangsa
Keputusan untuk memperluas program wajib belajar 13 tahun dengan memasukkan PAUD adalah sebuah investasi jangka panjang yang paling berharga yang bisa dilakukan oleh sebuah bangsa. Ini adalah sebuah pengakuan bahwa untuk bisa menciptakan generasi emas di masa depan, fondasinya harus dibangun sejak dini. Meskipun tantangan implementasinya besar, langkah berani ini adalah sebuah lompatan besar menuju sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas, memastikan bahwa tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal bahkan sebelum mereka sempat memulai garis start.