OLAHRAGA

Pengaturan Skor Bulutangkis, Penyakit Kronis Butuh Solusi Tegas

Published

on

Penyakit Kambuhan: Pengaturan Skor Bulutangkis Kembali Guncang Dunia Olahraga

Di tengah kemeriahan dan persaingan sengit di atas lapangan, sebuah “kanker” diam-diam terus menggerogoti integritas olahraga yang paling kita cintai. Skandal pengaturan skor bulutangkis, atau match-fixing, kembali menjadi berita utama, lagi dan lagi. Terungkapnya beberapa kasus baru yang melibatkan atlet-atlet di level internasional menjadi sebuah tamparan keras. Sekaligus, pengingat yang menyakitkan bahwa penyakit kronis ini masih jauh dari kata sembuh.

Setiap kali sebuah kasus baru terungkap, polanya selalu sama: Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan mengeluarkan pernyataan. Yaitu, menjatuhkan sanksi larangan bermain kepada para pelaku, lalu semua seolah kembali normal. Namun, beberapa waktu kemudian, kasus serupa akan muncul kembali di tempat lain. Ini adalah sebuah cerita berulang yang tragis, sebuah siklus yang membuat para penggemar sejati merasa muak dan kecewa. Mengapa, di tengah popularitasnya yang mendunia, bulu tangkis seolah begitu rentan terhadap praktik kotor ini?

Modus Operandi: Dari ‘Mengalah’ hingga Manipulasi Poin

Praktik pengaturan skor bulutangkis tidak selalu se-ekstrem “menjual” sebuah pertandingan secara terang-terangan. Modusnya sangat beragam dan terkadang sulit dideteksi oleh mata awam.

  • Sengaja Mengalah: Inilah modus yang paling jelas. Seorang pemain atau pasangan sengaja bermain di bawah performa terbaiknya untuk memastikan hasil akhir pertandingan sesuai dengan keinginan bandar judi.
  • Manipulasi Poin atau Set: Terkadang, taruhannya bukan pada hasil akhir (menang/kalah), melainkan pada detail-detail kecil di dalam pertandingan. Misalnya, seorang pemain mungkin dibayar untuk memastikan skor di set pertama adalah under (di bawah) jumlah poin tertentu, atau untuk kalah di set pertama sebelum akhirnya memenangkan pertandingan.
  • Memberikan Informasi Internal: Pemain yang “terlibat” bisa saja membocorkan informasi internal, seperti kondisi cedera yang tidak diketahui publik, kepada sindikat judi untuk memengaruhi pasar taruhan.

Akar Masalah: Kesenjangan Ekonomi yang Jomplang

Mengapa seorang atlet profesional, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga, mau mempertaruhkan kariernya untuk terlibat dalam praktik kotor ini? Jawabannya, dalam banyak kasus, sangatlah pahit: ekonomi.

Ada sebuah kesenjangan yang luar biasa besar antara pendapatan pemain top 20 dunia dengan para pemain yang berada di peringkat di bawahnya.

  • Para Bintang: Pemain-pemain elite yang rutin tampil di turnamen besar seperti final Indonesia Open mendapatkan hadiah uang yang besar, kontrak sponsor yang melimpah, dan bonus dari negara mereka.
  • Para Pejuang di Peringkat Bawah: Sebaliknya, pemain-pemain di peringkat 100 ke bawah seringkali harus berjuang untuk sekadar menutupi biaya perjalanan dan akomodasi mereka dari satu turnamen ke turnamen lainnya. Mereka harus membiayai semuanya sendiri, tanpa ada jaminan akan memenangkan hadiah uang yang cukup.

Kondisi “besar pasak daripada tiang” inilah yang membuat mereka menjadi target yang sangat rentan bagi para sindikat judi. Tawaran sejumlah besar uang untuk sekadar “mengalah di set pertama” menjadi godaan yang sangat sulit untuk ditolak bagi seorang atlet yang sedang kesulitan finansial.

Peran BWF dan Tuntutan akan Ketegasan

BWF, sebagai badan pengatur dunia, sebenarnya sudah memiliki unit integritas (BWF Integrity Unit) yang bertugas untuk memerangi ancaman ini. Mereka memiliki sistem pemantauan taruhan yang canggih untuk mendeteksi pola-pola anomali. Namun, banyak pihak yang merasa bahwa sanksi yang diberikan selama ini belum cukup memberikan efek jera.

Sanksi larangan bermain beberapa tahun seringkali dianggap kurang berat, terutama jika dibandingkan dengan potensi keuntungan finansial dari pengaturan skor. Kini, muncul desakan dari berbagai pihak agar BWF menerapkan kebijakan “zero tolerance” yang sesungguhnya:

  • Sanksi Larangan Bermain Seumur Hidup: Bagi siapa pun yang terbukti terlibat dalam pengaturan skor, tanpa pandang bulu.
  • Edukasi yang Lebih Intensif: Memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada para pemain muda mengenai bahaya dan konsekuensi dari pengaturan skor sejak mereka pertama kali masuk ke sirkuit internasional.
  • Menciptakan Jaring Pengaman Finansial: BWF juga didesak untuk memikirkan cara agar para pemain di level bawah bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak, sehingga mereka tidak mudah tergiur oleh tawaran dari para sindikat.

Untuk melaporkan aktivitas mencurigakan atau mempelajari lebih lanjut tentang upaya pemberantasan korupsi di dunia bulu tangkis, publik bisa mengakses halaman resmi BWF Integrity – BWF’s ‘i am badminton’ integrity programme.

Pengaturan Skor Bulutangkis: Pertaruhan bagi Jiwa Olahraga Itu Sendiri

Pada akhirnya, setiap kasus baru pengaturan skor bulutangkis yang terungkap adalah sebuah luka bagi jiwa olahraga itu sendiri. Mengkhianati kepercayaan para penggemar, mencederai nilai-nilai sportivitas, dan membuang sia-sia kerja keras dari ribuan atlet lain yang bermain dengan jujur. Ini bukan lagi hanya soal menghukum para pelaku. Ini adalah sebuah panggilan darurat bagi BWF dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan reformasi sistemik yang lebih mendalam. Jika tidak, “penyakit” ini akan terus kambuh dan perlahan tapi pasti membunuh keindahan dari olahraga yang kita cintai ini.

Trending

Exit mobile version