Connect with us

Health

Japanese Walking: Teknik Jalan Kaki yang Bakar Lemak Lebih

Published

on

Mengenal Japanese Walking, Teknik Jalan Kaki yang Diklaim Lebih Efektif dari Jogging

Bagi banyak orang, jogging atau lari santai adalah standar emas untuk olahraga kardio pembakar lemak. Namun, lari tidak cocok untuk semua orang. Bagi sebagian, benturan keras saat berlari bisa menyakitkan bagi lutut dan persendian, sementara bagi yang lain, intensitasnya terasa terlalu berat. Kini, sebuah metode latihan dari Jepang yang sedang viral menawarkan sebuah alternatif yang sangat menarik. Metode ini disebut Japanese Walking, dan klaimnya sangatlah berani: ia diklaim lebih bermanfaat dan mampu membakar lemak lebih banyak daripada jogging biasa.

Metode yang dipopulerkan oleh aktor Jepang, Miki Ryosuke ini, bukanlah sekadar jalan kaki santai biasa. Ini adalah sebuah teknik jalan kaki yang sangat spesifik, yang menggabungkan postur, pernapasan, dan kontraksi otot yang terfokus. Yang terbaik dari semuanya? Ini adalah olahraga low-impact yang sangat ramah bagi persendian, namun memberikan hasil high-impact. Bagaimana mungkin hanya dengan berjalan kaki kita bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar dari berlari?

Apa Itu Japanese Walking?

Japanese Walking pada dasarnya adalah sebuah bentuk mindful walking atau jalan kaki penuh kesadaran yang diintensifkan. Berbeda dengan jalan kaki biasa di mana kita seringkali tidak memperhatikan postur, teknik ini menuntut kita untuk secara sadar mengaktifkan otot-otot inti (core), menjaga postur tetap tegak, dan menyinkronkan setiap langkah dengan pola pernapasan yang dalam.

Tujuannya adalah mengubah aktivitas berjalan yang sederhana menjadi sebuah latihan seluruh tubuh (full-body workout) yang tidak hanya membakar kalori, tetapi juga memperbaiki postur dan meningkatkan koneksi pikiran-otot.

Panduan Langkah-demi-Langkah Melakukan Japanese Walking

Teknik ini mungkin terlihat sedikit aneh pada awalnya, tetapi sangat mudah untuk dipelajari.

  1. Berdiri Tegak Sempurna: Mulailah dengan berdiri tegak, luruskan punggung Anda, tarik bahu ke belakang, dan kencangkan otot bokong Anda.
  2. Posisikan Kaki: Letakkan satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang. Pindahkan sekitar 90% berat badan Anda ke kaki belakang.
  3. Tarik Napas Dalam (3 Detik): Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung selama tiga detik sambil mengangkat kedua tangan lurus ke atas kepala. Rasakan perut Anda mengembang.
  4. Hembuskan Napas dengan Kuat (7 Detik): Hembuskan napas dengan kuat dan bertenaga melalui mulut selama tujuh detik. Saat menghembuskan napas, kencangkan semua otot di tubuh Anda, terutama otot perut dan paha. Turunkan tangan Anda secara perlahan ke samping tubuh saat proses ini.
  5. Lanjutkan Berjalan: Setelah menyelesaikan satu siklus pernapasan, mulailah berjalan dengan mempertahankan postur tegak dan perut yang sedikit dikencangkan. Setiap beberapa langkah, Anda bisa mengulangi siklus pernapasan 3-7 detik tersebut. Lakukan selama 2-10 menit setiap hari.

Analisis Ilmiah: Mengapa Teknik Ini Begitu Efektif?

Klaim bahwa Japanese Walking lebih efektif dari jogging mungkin terdengar berlebihan, tetapi ada beberapa penjelasan ilmiah di baliknya.

  • Aktivasi Otot Inti yang Maksimal: Kunci utama dari teknik ini adalah kontraksi otot perut yang kuat saat menghembuskan napas. Ini secara konstan melatih otot-otot inti Anda, yang merupakan “tungku” metabolisme tubuh. Otot inti yang kuat tidak hanya akan membuat perut terlihat lebih rata, tetapi juga meningkatkan pembakaran kalori bahkan saat Anda tidak berolahraga.
  • Peningkatan Asupan Oksigen: Teknik pernapasan dalam (diaphragmatic breathing) yang digunakan memungkinkan paru-paru untuk mengambil oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar. Oksigen adalah komponen vital dalam proses metabolisme pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen yang masuk, semakin efisien tubuh Anda dalam mengubah lemak menjadi energi.
  • Efek Afterburn (EPOC): Meskipun terlihat santai, kontraksi otot seluruh tubuh yang intens selama 7 detik adalah bentuk dari latihan isometrik. Latihan semacam ini dapat menciptakan efek afterburn atau EPOC (Excess Post-exercise Oxygen Consumption), di mana tubuh Anda akan terus membakar kalori ekstra bahkan setelah Anda selesai berolahraga.

Olahraga tidak harus selalu tentang kompetisi atau kecepatan. Terkadang, tujuannya adalah untuk kebaikan yang lebih besar, seperti saat ribuan orang mengikuti Run for Children untuk misi mulia. Japanese Walking juga memiliki tujuan yang mulia: kesehatan tubuh secara holistik.

Untuk mendapatkan panduan yang lebih mendalam mengenai berbagai teknik pernapasan dan dampaknya bagi kesehatan, sumber-sumber kredibel dari institusi kesehatan seperti American Lung Association adalah rujukan yang sangat baik.

Rutin Jalan Kaki: Langkah Kecil, Dampak Besar

Pada akhirnya, Japanese Walking adalah sebuah pengingat yang indah bahwa untuk bisa menjadi bugar, kita tidak selalu harus melakukan latihan yang menyiksa. Dengan pendekatan yang lebih sadar, fokus pada teknik yang benar, dan menyatukan antara gerakan dan pernapasan, aktivitas paling sederhana seperti berjalan kaki pun bisa diubah menjadi sebuah latihan yang sangat kuat. Ini adalah pilihan yang sempurna bagi mereka yang mencari metode olahraga yang efektif, minim risiko cedera, dan bisa dilakukan di mana saja. Jadi, mengapa tidak mencobanya besok pagi?