OLAHRAGA
Barcode Gokart Kirim Dua Pebalap ke Final SWS Belgia 2025: Sejarah Baru di Dunia Gokart Indonesia

Tanggal 18 Mei 2025 bakal diingat lama oleh pecinta otomotif Indonesia. Bukan cuma karena balapan seru yang berlangsung, tapi karena ada kabar luar biasa: Barcode Gokart, pelopor gokart elektrik profesional di Indonesia, resmi memberangkatkan dua pembalap muda Tanah Air ke ajang Final Sodi World Series (SWS) E-Sprint Cup 2025 yang bakal digelar di Wavre Indoor Karting, Belgia.
Kalau kamu baru dengar soal ini dan mikir, “Kenapa penting banget sih?” — yuk duduk sebentar, karena cerita ini bukan sekadar soal menang lomba. Ini soal anak muda Indonesia yang akhirnya bisa nunjukin taji di panggung internasional… lewat balapan gokart elektrik.
Siapa Sih Mereka?
Nama-nama yang lolos adalah M. Herdy Fauzy (dipanggil Herdy) dan Glenndy Dionysis (Glenndy). Mereka bukan nama baru di scene balap nasional, tapi tahun ini mereka mencuri perhatian karena performa konsistennya di SWS E-Sprint Cup Indonesia.
Mereka bersaing di sirkuit Barcode Gokart, bersaing dengan ratusan pembalap lain, dan finish sebagai dua teratas di klasemen nasional. Hasilnya? Tiket ke Belgia buat tampil di antara pembalap gokart terbaik dari seluruh dunia.
Tapi tunggu dulu… kenapa ini luar biasa banget?
Meta Title:
Barcode Gokart Kirim Dua Jagoannya ke Final SWS 2025 di Belgia! Sejarah Baru Buat Balap Indonesia
Meta Description:
Dua pembalap gokart Indonesia dari Barcode Gokart lolos ke Final Sodi World Series 2025 di Belgia. Gimana prosesnya dan kenapa ini penting banget buat dunia balap nasional? Simak kisah lengkapnya!
Barcode Gokart Kirim Dua Pebalap ke Final SWS Belgia 2025: Sejarah Baru di Dunia Gokart Indonesia
Tanggal 18 Mei 2025 bakal diingat lama oleh pecinta otomotif Indonesia. Bukan cuma karena balapan seru yang berlangsung, tapi karena ada kabar luar biasa: Barcode Gokart, pelopor gokart elektrik profesional di Indonesia, resmi memberangkatkan dua pembalap muda Tanah Air ke ajang Final Sodi World Series (SWS) E-Sprint Cup 2025 yang bakal digelar di Wavre Indoor Karting, Belgia.
Kalau kamu baru dengar soal ini dan mikir, “Kenapa penting banget sih?” — yuk duduk sebentar, karena cerita ini bukan sekadar soal menang lomba. Ini soal anak muda Indonesia yang akhirnya bisa nunjukin taji di panggung internasional… lewat balapan gokart elektrik.
Siapa Sih Mereka?
Nama-nama yang lolos adalah M. Herdy Fauzy (dipanggil Herdy) dan Glenndy Dionysis (Glenndy). Mereka bukan nama baru di scene balap nasional, tapi tahun ini mereka mencuri perhatian karena performa konsistennya di SWS E-Sprint Cup Indonesia.
Mereka bersaing di sirkuit Barcode Gokart, bersaing dengan ratusan pembalap lain, dan finish sebagai dua teratas di klasemen nasional. Hasilnya? Tiket ke Belgia buat tampil di antara pembalap gokart terbaik dari seluruh dunia.
Tapi tunggu dulu… kenapa ini luar biasa banget?
Kenapa Ini Bukan Cuma Balap Gokart Biasa?
Banyak orang masih nganggep gokart itu “mainan anak-anak” atau sekadar hobi ringan. Padahal, di luar negeri — khususnya di Eropa — gokart adalah pintu gerbang ke dunia balap profesional, termasuk MotoGP dan Formula 1. Nama-nama besar seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, sampai Marc Márquez semua mulai dari gokart.
Nah, Sodi World Series (SWS) adalah salah satu kejuaraan gokart rental profesional terbesar di dunia. Ajang ini bukan sekadar ajang hobi, tapi udah diakui sebagai platform pengembangan pembalap masa depan. Ribuan pembalap dari berbagai negara ikut, dan kompetisinya super ketat. Jadi bisa kebayang kan, gimana bangganya Indonesia bisa ngirim dua wakil?
Dari Indonesia ke Belgia: Perjalanan yang Nggak Mudah
Untuk bisa sampai ke SWS Final di Belgia, Herdy dan Glenndy harus ngelewatin rangkaian panjang seleksi dan kompetisi. Barcode Gokart ngadain serangkaian race sepanjang tahun 2024, dan setiap race kasih poin. Hasil akhirnya dikalkulasi buat nentuin siapa yang layak mewakili Indonesia.
Yang bikin lebih keren, sistem ini udah fully digital dan terintegrasi langsung ke sistem SWS global. Jadi semua peserta beneran dinilai objektif dan transparan. Herdy dan Glenndy bukan cuma menang di satu race — mereka konsisten tampil tajam sepanjang musim!
Siapa di Balik Barcode Gokart?
Barcode Gokart bukan tempat gokart biasa. Mereka adalah penyelenggara resmi SWS E-Sprint Cup di Indonesia dan satu-satunya yang berani seriusin balap gokart elektrik. Di saat tempat lain masih fokus ke bensin, Barcode udah melirik masa depan lewat EV racing.
Dipimpin oleh Daniel Sugiharto, Barcode jadi pionir yang nggak cuma buka arena gokart, tapi juga bikin ekosistem balap digital di Indonesia. Visi mereka? Bikin gokart Indonesia go international, tapi tetap relevan sama anak muda zaman sekarang.
Bukan Cuma Lomba, Ini Tentang Harapan
Keberangkatan Herdy dan Glenndy juga ngasih harapan baru buat dunia otomotif Indonesia. Selama ini kita sering dengar cerita soal balap liar, kurangnya pembinaan, dan minimnya support. Tapi lewat ajang ini, kita bisa lihat bahwa ada jalur resmi, legal, dan profesional buat anak-anak muda Indonesia yang punya mimpi di dunia motorsport.
Dan ya, ini bukan tentang menang doang. Bahkan kalau mereka nanti nggak podium di Belgia, keberangkatan mereka sendiri udah ngasih sinyal ke dunia: Indonesia serius di balap gokart elektrik.
Dukungan Datang dari Banyak Pihak
Keberangkatan dua jagoan ini nggak terjadi begitu aja. Mereka didukung oleh banyak brand dan komunitas di industri otomotif Indonesia. Mulai dari Belkote Paints, Liqui Moly, Radical Indonesia, Sekuya, sampai Akuma Drift Team ikut kasih support.
Beberapa bantu dari sisi finansial, sebagian lagi support perlengkapan dan logistik. Ini penting banget, karena kompetisi luar negeri bukan cuma soal skill, tapi juga soal kesiapan. Dengan dukungan kayak gini, Herdy dan Glenndy bisa fokus full ke performa.
Selain itu, dukungan moral juga deras datang dari netizen dan komunitas balap Tanah Air. Banyak yang bilang ini harus jadi pemantik buat federasi dan sponsor besar untuk lebih serius lagi bangun industri motorsport Indonesia.
Tantangan di Belgia
Lalu, gimana kans mereka di final nanti?
Ngomong jujur, persaingannya bakal berat. Lawan mereka bukan kaleng-kaleng. Ada pembalap Eropa yang udah latihan gokart dari umur 6 tahun. Tapi, bukan berarti peluang Herdy dan Glenndy kecil. Gaya balap Asia yang adaptif dan konsistensi mereka selama musim jadi modal kuat.
Ditambah lagi, arena di Belgia nanti adalah indoor karting — yang secara karakteristik mirip dengan trek Barcode. Jadi kemungkinan besar mereka bisa cepat adaptasi.
Satu hal yang pasti: mereka akan kasih 100% usaha. Dan siapapun hasilnya nanti, pengalaman ini bakal jadi batu loncatan besar untuk karier balap mereka ke depannya.
Penutup: Dari Barcode ke Dunia
Cerita Herdy dan Glenndy bukan sekadar tentang dua anak muda yang jago ngendaliin gokart. Ini tentang pergerakan — dari Indonesia ke panggung dunia. Tentang harapan — bahwa dunia balap kita nggak kalah dari negara lain. Dan tentang semangat — bahwa kalau dikasih panggung, talenta lokal bisa bersinar.
Jadi, buat kamu yang punya mimpi balapan, tapi ngerasa nggak mungkin: lihatlah mereka. Jalan itu ada. Peluang itu nyata. Dan siapa tahu, tahun depan kamu yang berdiri di garis start Final SWS berikutnya.